
BMKG Bantah Revisi Data Petir di Kasus Kebakaran Kilang Balongan
- by admin
Kebakaran tangki minyak Pertamina di kilang Cilacap, Sabtu malam, 13 November 2021, mengingatkan kejadian serupa di kilang minyak Balongan, Indramayu pada 29 Maret 2021. Selain menyimpulkan petir sebagai penyebab kebakaran, Pertamina juga mengklaim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan revisi soal petir di Balongan.
“Tidak berubah, pada waktu kebakaran Balongan tidak ada petir di Balongan bahkan Indramayu,” kata Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono kepada TEMPO, Minggu 14 November 2021.
Menurut Rahmat, BMKG tidak pernah mengubah kesimpulan. “Bahwa tidak terjadi sambaran petir pada pukul 00.45 WIB saat terjadi kebakaran di kilang minyak Pertamina Balongan di Indramayu,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan TEMPO.CO, dalam rapat bersama Komisi Energi DPR, Rabu, 29 September 2021, Pertamina melaporkan hasil investigasi atas insiden kebakaran kilang Balongan. Pertamina menyatakan kebakaran disebabkan oleh petir. Awalnya petir membocorkan tangki berisi bahan bakar minyak, lalu petir berikutnya memicu kebakaran di tangki itu.
Selain itu, Pertamina menyebut BMKG telah mengubah laporan mereka soal petir di hari insiden tersebut. “Semula dia nyatakan tidak ada, tapi lakukan revisi,” kata Direktur Utama Kilang Pertamina International, Djoko Priyono, dalam rapat itu. Menurutnya, BMKG menerbitkan laporan pada 31 Maret 2021, yang kemudian diubah pada 1 April 2021 dalam laporan ME.02.03/379/KLEM/III/2021.
Adapun menurut Rahmat, BMKG tidak pernah melakukan revisi laporan soal petir, melainkan memberi data tambahan ke Pertamina. Kronologinya, Pertamina RU-IV Balongan Indramayu mengajukan permohonan data cuaca dan petir di area kilang minyak dengan kisaran waktu per 28 Maret 2021 pukul 22.00 WIB hingga 29 Maret 2021 pukul 02.00 WIB. Surat permohonannya bernomor 069/E 16300/2021/S6 itu dari Manager Reliability PT Pertamina RU-IV Balongan.
Kemudian, kata Rahmat, BMKG Stasiun Geofisika Bandung menyampaikan data Informasi Meteorologi dan Geofisika di Balongan, Indramayu, lewat surat bernomor ME.02.03/379/KLEM/III/2021. Isinya menyatakan bahwa tidak ada sambaran petir pada pukul 00.45 WIB di wilayah kilang minyak Balongan, Indramayu.
Setelah itu, Rahmat menuturkan, Pertamina mengajukan permohonan data kembali lewat telepon ke BMKG Bandung. Saat itu data yang diminta waktunya lebih maju, yaitu dari pukul 20.00 WIB pada 28 Maret 2021. Sebelumnya Pertamina meminta data yang mulai pukul 22.00 WIB. “Kalau dibilang (Pertamina) berubah datanya ya pasti karena waktu yang diinginkannya berbeda,” kata Rahmat.
Dia menegaskan, penambahan data petir ke Pertamina itu tidak mengubah kesimpulan BMKG bahwa tidak ada sambaran petir di Balongan pada waktu kebakaran di kilang pada pukul 00.45 WIB, 29 Maret 2021.
BMKG tanggapi Pertamina yang beberkan hasil investigasi di DPR pada 29 September lalu yang menyebut kebakaran disebabkan oleh petir.